Dari yang saya ketahui sangat banyak penasaran dan mencari artikel yang mengadopsi bahasa daerah yatu salah satunya bahasa karo, mereka mencari tentang Kata Mutiara Bahasa Karo, Pantun Bahasa Karo. Pada kesempatan kali ini, kami akan menyuguhkan beberapa yang Anda cari yang InsyaAllah akan bermanfaat bagi Anda. 1. PANTUN LUCU BERBAHASA KARO Enda kusuan menda jambe Melala bulung la lit buahna Kutahanken rawai nande Gelah jumpa ras mama karona Artinya Kutanamkan labu kuning Banyak daun tidak ada buahnya Kutetap bertahan walau pun dilarang orang tua Asalkan bisa bertemu dengan kamu =>Tiga panah tiga lembu nina… Mbuei jelmana mbuei erbagena. Mama tigan ganteng kel kena… ma labo lupa mulih ku rumah krina. Artinya Tiga panah tiga lembu katanya Banyak orang banyak sifatnya Kau sangatlah ganteng nampaknya Apa kah kau tidak lupa pulang kerumah =>Menci ngarang ngelewati labah… Muat page bas keben kepe dahinna. Bage gia mai labo salah… Adi terjeng isi gajut nge pindona Artinya Tikus sering melewati pintu Mengambil padi di pohonya Walaupun seperti ini tidaklah salah Jika hanya uang yang dimintanya =>Erlangi langi ikan Sehkel riahna ukurna Badan kertang kurang man Adina I sempul enggo me kabang artinya Berenang jauh para ikan Mereka bebas hatinya senang Badan kurus kurang makan Kalau ditiup goyang-goyang =>Kuidah gelang tengah kesain Tapi gelangna enggo tei mbesin Ise sibuang sampah sembarangen Enggo pasti iya kalak karangen artinya Nemu gelang di pekarangan Tapi gelang sudah karatan Siapa nyampah sembarangan Pasti pacarnya orang utan =>Sarapen pagi sepiring dua kalak Nanamna enak lanai lit dua As kena dilaki penggoda Sinik sini bagi buaya Artinya Makan pagi sepiring berdua Rasanya enak tiada tara Awas cowok pandai menggoda Diam-diam watak buaya =>Nggo ndekah la jumpa Jumpa sekali minem jamu Pedauh malas bas geluhndu Enggo psti cerah masa depanndu Artinya Lama sudah tak bertemu, bertemu sekali meminum jamu. Jauhkan malas dari hidupmu, Pastilah cerah masa depanmu. => Batang ringin batang manggis Batangna I tabah belah dua Nen ndu min ia simanis Adi tawa seh kel jilena artinya Pohon ringin pohon manggis Pohon ditebang jadi dua Lihatlah sobat ia sungguh manis Saat tertawa tiada dua 2. KATA KATA LUCU BAHASA KARO Bahahna tamburanggasen La lit dahinna sideban Selain cikurakken kalak adi begindu cakap kalak mambur mambur sapui saja ku parik parik artinya ada seseorang yang selalu membicarakan diri anda, dia tidak ada pekerjaan selain membicarakan keburukan orang lain dan kamu harus bermotivasi dan berfikir “abaikan semua kata katanya dan kamu buang jauh jauh kata kata pahit itu Marenda seh kel aku heranna ngidah ngidah kalak rubati, gara gara ate ngena man sada jelma, sangana aku erpikir terbayang aku ayondu mis kel aku ngasep ndalani perubaten sipeteluken Ada seseorang yang berfikir dan sangat heran, bertanya Tanya di dalam hatinya “mengapa sampai ada orang berantam gara gara orang ketiga?” dan dia ingat wajah seseorang dan merasa siap perang demi orang ketiga Labo lit artina rupandu mejile adina temanndu meriah pe mejile ka idah Artinya tidak ada artinya wajahmu cantik jika kekasihmu juga berparaskan kecantikan mencintai yang sejenis Teh ndu kin kenakai maka la lit bintang I langit, perbahanken bintang pindah ku matandu turang. Artinya ada seseorang yang menggombal yang dia sukai dan berkata “tau mengapa tidak ada bintang di langit? Karena bintang pindah kematamu sayang” seperti ini lah selalu yang diucapkan seseorang ketika ada seseorang yang dia cintai.
Gambarkata dp bbm buat gebetan gambar kata2 sindiran kerja cari duit bukan cari muka. (kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu perih) 4. Kata mutiara bahasa jawa memang terkenal di banyak kalangan. Source: katabijak.volluzphoto.com. Kata kata ulang tahun romantis buat anak santri. Witing mulya jalaran wani rekasa. Source: kakatabijakJangan katakan dirimu Karo Kalau kau tidak bisa berbahasa Karo Buka saja topeng kekaroanmu Karena aku benci Karo Dibalik Topeng Joey Bangun, KARO DIBALIK TOPENG Berapa diantara kita yang membaca tulisan ini yang mengerti, atau bisa/fasih/pasif menuturkan bahasa Karo? Pertanyaan ini tidak perlu dijawab kepada saya. Tapi cukup dijawab di hati saudara. Coba sekali lagi renungkan penggalan monolog yang saya tuliskan di atas dan coba raba-raba dimanakah kedudukan anda sekarang. Selagi anda masih meraba-raba, saya sudah menyimpulkan “kebudayaan Karo diambang krisis identitas”. Dalam ilmu antropologi bahasa/language dikenal dengan sistem perlambang yang secara arbitrer dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia, dan yang digunakan sebagai sarana interaksi antar manusia. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3 yang diterbitkan oleh Balai Pustaka, bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Di sisi lain dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan sebuah identitas suku/bangsa. Sangat lucu, misalnya, jika seorang Karo memperkenalkan dirinya pada orang lain yang bukan orang Karo, “Saya adalah orang Karo.” Lalu orang non Karo itu bertanya, “Bagaimana bahasa Karo?” Orang Karo itu bingung bukan kepalang. Karena pada dasarnya dia memang tidak tahu bahkan tidak mau belajar bahasa Karo. Justru dia lebih lancar berbahasa Inggris daripada bahasa ibunya sendiri. Bahasa Inggris sudah menjadi bahasa ibunya, sedang bahasa Karo adalah bahasa ibu tirinya. Sekarang menjadi pertanyaan bagi kita, “Bagaimana kita menunjukkan kepada semua orang tentang eksistensi suku Karo wong kita sendiri tidak tahu bahasa Karo.” Berpikirlah yang logis dan tidak usah muluk-muluk. Untuk apa kita berbuat begini atau begitu demi Karo sedang kita sendiri tidak menjadikan bahasa Karo bagian dalam hidup kita. Bahasa Karo sudah dianggap bukan bagian yang penting dalam akhlak kehidupan. Disinilah awal krisis identitas itu. Sumatera Utara memang unik. Propinsi terbesar di pulau Andalas itu terdiri dari 8 suku bangsa dengan 8 bahasa yang berbeda pula. Jadilah Medan sebagai ibukota propinsi sebagai kota multi etnis. Dan tentu saja semu suku berbaur menjadi satu. Maka bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan dikenal oleh semua suku-suku itu dijadikan sebagai alat interaksi. Kalau memang maksud cita-cita dari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, tentu saja cita-cita tersebut sudah terwujud di Medan. Namun ketika kita berbicara tentang bahasa sebagai identitas suatu suku/bangsa, atau katakanlah suku Karo dengan bahasanya, maka kita perlu was-was dengan keadaan ini. Persoalan ini sebenarnya kompleks. Sedari kecil kita tidak pernah membiasakan diri berbahasa Karo. Kesalahan tentu saja tidak berpusat pada si anak dan lingkungannya. Namun lebih dititikberatkan pada sang orang tua yang tidak pernah membiasakan anaknya berbahasa Karo di rumah. Jadilah sang anak tidak paham berbahasa Karo. Kecendrungan seperti ini tidak hanya terjadi pada masyarakat Karo. Menurut Arif Rachman, Guru Besar bidang ilmu pendidikan bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta, “Kondisi bahasa-bahasa daerah di seluruh dunia yang sangat banyak ini ternyata hanya digunakan oleh minoritas masyarakat dan tergeser oleh bahasa-bahasa yang dianggap universal, seperti bahasa Inggris dan bahasa resmi negara masing-masing. Indikasi ini mencerminkan bahwa bahasa-bahasa daerah yang masuk dalam kategori bahasa mayoritas, tetapi minoritas pemakaiannya, secara perlahan akan mengalami kepunahan.” Dari apa yang dikatakan Arif Rahman di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa daerah bukan lagi merupakan bahasa mayoritas yang dipakai oleh sebuah etnik. Tetapi telah tergantikan oleh bahasa dominan yang dipakai masyarakat oleh negara itu. Pemikiran di atas dapat disimpulkan, bahasa Karo bukan lagi merupakan bahasa mayoritas yang dipakai masyarakat Karo tetapi sudah menjadi bahasa minoritas. Kesimpulan ini dikuatkan dengan fakta mayoritas masyarakat Karo saat ini tinggal di luar Karo. Hal ini menuntut masyarakat Karo itu untuk berbaur dengan berbagai etnis di tempat dia tinggal. Tentu saja dia akan menggunakan bahasa mayortitas disana apakah bahasa Indonesia atau bahasa daerah tempat dia tinggal. Jadilah bahasa Karo sebagai bahasa minoritas. Untung saja bahasa Karo terbantu adanya beberapa komunitas arisan/perpulungen di kalangan Karo perantauan, Gereja Batak Karo Protestan GBKP yang liturginya sampai saat ini eksis dengan bahasa Karo walau di beberapa tempat waktu-waktu tertentu sudah menggunakan memakai bahasa Indonesia, Komunitas Karo Muslim, hingga Komunitas Karo Katolik. Namun sayangnya keinginan belajar bahasa Karo tidak lahir dari diri sendiri. Efeknya bahasa Karo tidak populer dan ditinggalkan. Mungkinkah bahasa Karo akan punah? Lakukan sesuatu untuk itu! . 358 332 275 138 15 324 117 211